VIRALTANGERANG.com – Situasi politik di Kabupaten Tangerang semakin menarik perhatian setelah Maesyal Rasyid, yang diusung Partai Golkar sebagai calon Bupati Tangerang, justru tidak mendukung calon resmi Golkar di Pemilihan Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany. Rabu, (23/10/2024).
Maesyal Rasyid justru lebih memilih mendukung Andra Soni, meski ia telah mendapatkan surat rekomendasi dari Golkar untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Tangerang.
Keputusan Maesyal Rasyid yang bukan kader Golkar ini semakin menambah kompleksitas situasi, terutama karena ia dipasangkan dengan Intan Nurul Hikmah, kader Golkar dan adik dari mantan Bupati Zaki Iskandar.
Meskipun dukungan Maesyal terhadap Andra Soni bertentangan dengan sikap resmi Golkar yang telah mengusung Airin dalam Pemilihan Gubernur Banten.
Menariknya, Zaki Iskandar, yang secara langsung mendukung pasangan Maesyal Rasyid dan Intan Nurul Hikmah dalam Pilkada Kabupaten Tangerang, terlibat dalam tim kampanye Airin Rachmi Diany di tingkat provinsi. Hal ini menimbulkan tanda tanya terkait perbedaan kepentingan di dalam tubuh Golkar Kabupaten Tangerang.
Tidak hanya itu, publik juga mempertanyakan sikap Maesyal dan Intan Nurul Hikmah, meski mewakili Golkar di Pilkada Kabupaten Tangerang, belum secara terbuka menyatakan dukungan mereka kepada Airin di Pilgub Banten. Sikap ambigu ini memunculkan pertanyaan apakah keduanya tetap setia pada garis partai, atau memiliki agenda politik tersendiri.
Seorang Pemerhati Politik Pindo Alam, menyatakan bahwa seharusnya, sebagai bagian dari keluarga besar Golkar, dukungan mereka terhadap Airin perlu diperjelas.
“Kader Golkar, apalagi yang diusung dalam Pilkada, sudah seharusnya menunjukkan loyalitas terhadap keputusan partai, khususnya terkait dukungan di Pilgub Banten,” ujarnya.
Publik dan kalangan internal Golkar kini juga mempertanyakan mengapa DPP Golkar tidak mengambil langkah tegas terhadap Maesyal Rasyid yang memilih mendukung Andra Soni, alih-alih Airin. Banyak yang berharap DPP Golkar mempertimbangkan untuk menarik dukungan kepada Maesyal, mengingat ketidak patuhannya terhadap sikap resmi partai di Pilgub Banten.
“Keputusan DPP Golkar yang tidak menarik rekomendasi terhadap Maesyal menimbulkan pertanyaan. Ini bisa menciptakan preseden buruk bagi kedisiplinan partai di masa depan,” tambah Pindo alam.
Dengan semakin banyaknya pertanyaan yang muncul, masyarakat Kabupaten Tangerang kini menunggu penjelasan resmi dari DPP Golkar terkait situasi ini.
Bagaimana DPP Golkar merespons ketidak patuhan Maesyal Rasyid bisa menjadi penentu bagaimana dinamika politik ini akan berkembang menjelang Pilkada Kabupaten Tangerang dan Pilgub Banten. (red).