VIRALTANGERANG.com I Suasana di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ilanur Balaraja Kabupaten Tangerang yang seharusnya penuh kegembiraan menjelang lebaran justru diwarnai dengan kekecewaan mendalam.
Para karyawan tenaga medis rumah sakit ini dibuat menangis setelah mengetahui tidak adanya kepastian pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) sebelum lebaran, berbeda dengan rumah sakit lain dibawah naungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mendapat THR penuh.
“Tentang kondisi Ilanur hari ini, iya salah satunya akhirnya THR tidak bisa diberikan sebelum hari raya. Keputusannya mungkin THR akan dibagikan setelah hari raya, dan itu akan dibagikan bertahap sampai dana Ilanur mencukupi,” kata pihak manajemen RSIA Ilanur Balaraja melalui Bagian Keuangan lewat rekaman suara yang diterima awak media.
Seorang pegawai tenaga medis yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kesedihannya. Dirinya merasa heran padahal kondisi rumah sakit yang selalu ramai dengan pasien justru malah tidak memiliki dana untuk membayar hak karyawan.
“Kami sudah bekerja keras sepanjang tahun, berkorban waktu, tenaga, dan bahkan mengorbankan momen bersama keluarga demi melayani pasien. Tapi saat Lebaran tiba, hak kami justru dipotong tanpa alasan yang jelas,” keluhnya, Sabtu, (22/3/2025).
Lebih lanjut, atas kekecewaan ini para karyawan akan melakukan aksi mogok kerja berharap ada penjelasan atau solusi dari pihak manajemen RSIA Ilanur Balaraja.
“Kami sudah mengajukan keluhan, tapi sepertinya tidak digubris. kami dengan berat hati akan melakukan aksi mogok kerja agar ini jadi perhatian pihak manajemen,” ujar pegawai lainnya dengan nada kecewa.
Ketidakadilan ini semakin terasa ketika pegawai rumah sakit lain di bawah naungan Kemenkes justru menerima THR 100% sesuai aturan yang berlaku.
Perbedaan kebijakan ini membuat karyawan RSIA Ilanur Balaraja merasa diperlakukan tidak adil dan kurang dihargai.
Bagi sebagian besar karyawan, THR bukan hanya sekadar tambahan uang, tetapi juga bentuk apresiasi atas kerja keras mereka.
Dengan tidak adanya kepastian pencairan THR ini, banyak dari mereka merasa kehilangan motivasi.
“Kami tidak meminta lebih, hanya ingin keadilan. Kalau rumah sakit lain bisa dapat penuh, kenapa kami justru tidak ada kejelasan” ujar seorang tenaga medis yang sudah bertahun-tahun mengabdi di RSIA Ilanur Balaraja.
Banyak pegawai yang mengaku terpaksa harus mengurangi pengeluaran untuk Lebaran atau bahkan membatalkan rencana pulang kampung karena kondisi finansial yang tak sesuai harapan.
“Kami berharap ada kejelasan dan perhatian dari pemerintah atau Kemenkes terkait masalah ini. Jangan sampai kami yang sudah berjuang untuk kesehatan masyarakat justru diabaikan,” tutupnya dengan mata berkaca-kaca.
Kekecewaan ini kini menjadi sorotan di lingkungan RSIA Ilanur Balaraja dan berpotensi menjadi perhatian publik.
Para karyawan masih berharap ada perubahan kebijakan atau setidaknya penjelasan resmi dari pihak manajemen.
Mereka hanya ingin keadilan agar setiap tenaga medis dan pegawai kesehatan mendapat apresiasi yang sama, tanpa ada ketimpangan yang menyakitkan.
Lebaran seharusnya menjadi momen bahagia, bukan justru meninggalkan luka. (red)